Pengukuhan Guru Besar berlangsung pada Rabu, 15 Juni 2022 merupakan hari yang berbahagia bagi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro. FPIK UNDIP menambah kembali jumlah Guru Besar-nya sebanyak dua orang. Adapun kedua Guru Besar FPIK UNDIP yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Ir. Abdul Ghofar, M.Sc dari Departemen Sumber Daya Akuatik dan Prof. Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc. dari Departemen Teknologi Hasil Perikanan.
Pelaksanaan acara Pengukuhan Guru Besar bertempat di Gedung Prof. Soedarto SH, Tembalang dengan memenuhi persyaratan protokol Kesehatan yang dipimpin oleh Ketua Senat Akademik UNDIP Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc., Ph.D., IPU. Pidato pengukuhan oleh Prof. Dr. Ir. Abdul Ghofar, M.Sc. berjudul “Pengelolaan Perikanan Tuna dan Dampaknya di Indonesa”. Dalam pidatonya, beliau memaparkan pengelolaan perikanan menjadi upaya besar bagi pemerintah dalam proses yang terintegritas sebagai penegakan hukum dalam bidang perikanan untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumber daya hayati perairan. Salah satu permasalahan utama yaitu pada pengelolaan perikanan ikan tuna di Indonesia. Indonesia masih dalam tingkat pengelolaan perikanan yang rendah, terbukti belum dipahaminya pengertian dan manfaat pengelolaan perikanan secara memadai, masih berlangsungnya Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) fishing, kepatuhan dan penegakan peraturan yang masih perlu ditegakkan serta data perikanan yang masih tersebar dan belum memadai. Oleh karenanya, perlu pengembangan riset pada pengelolaan perikanan sehingga mampu memberikan dampak yang seimbang bagi sumber daya hayati antara lain; pengelolaan perikanan berkelanjutan dengan melakukan pendataan dan monitoring dengan model spawning potential ratio; komoditas strategis; kebijakan dan investasi yang diarahkan untuk memberikan informasi serta dukungan kepada pemerintah atas kebijakan-kebijakan yang efektif dan inklusif; integrasi konservasi dan perikanan; serta dampak perubahan iklim.
Prof. Dr. Ir. Abdul Ghofar, M.Sc. merupakan dosen tetap fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan Universitas Diponegoro dalam bidang biologi perikanan kelautan. Beliau merupakan alumnus S2 dan S3 University of Wales, U.K pada bidang studi Fisheries Biology & Management dan Marine Ecology. Beliau memiliki pengalaman mengajar atau dosen tamu di berbagai negara seperti University of Boston Massachussets USA, University of Xiamen China, University of the Philippines at Visaya, Katsersat University of Thailand. Beliau saat ini terlibat dalam organisai nasional maupun internasinal, menjadi ketua organisasi Pengelolaan Perikanan Regional (RFMO) : Komisi Konservasi Tuna Sirip Biru, Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) sebagai anggota, dsb. Penghargaan yang pernah didapatkan oleh beliau pada tahun 1994 sebagai Dosen Teladan tingkat Fakultas FPIK Undip, Satya Lencana karya Satya 10 Tahun, 20 Tahun, 30 Tahun oleh Presiden RI.
Pidato pengukuhan selanjutnya oleh Prof. Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc. yang berjudul “Inovasi Teknologi Asap Cair untuk Pengolahan Hasil Perikanan yang Modern dan Higienis di Indonesia”. Beliau memaparkan penggunaan teknologi asap pada pengolahan hasil perikanan memiliki ciri khas sehingga menimbulkan selera bagi konsumen yang umumnya dilakukan secara tradisional dan sederhana yang kurang memperhatikan aspek sanitasi dan higienis. Proses pengasapan ikan di Indonesia dengan menggunakan teknologi tradisional (tungku terbuat dari tumpukan batu bata yang diberi untaian kawat) mengahasilkan produk yang kurang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga perlu dikembangkan secara semi modern dengan pengasapan mekanik, lemari pengasapan dikenal saat ini menggunakan asap cair. Pengasapan ikan menggunakan asap cair dimaksudkan agar produk yang dihasilkan lebih aman dan menjamin kesehatannya.Hal ini terbukti dari beberapa penelitian yang menunjukkkan hasil positif pada dunia pangan. Asap cair berbahan baku kayu lamtoro dan bonggol jangung yang tidak terdeteksi adanya senyawa Benzo[a]Pyrene yang merupakan senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dan dikenal sebagai indicator karsinogenesis.
Prof. Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc. merupakan dosen tetap fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan Universitas Diponegoro dalam bidang ilmu teknologi pengolahan hasil perikanan. Beliau mengemban ilmu Sarjana (S1) jurusan Perikanan Universitas Diponegoro dilanjutkan Magister (S2) Food Science and Technology pada University of Humberside, Inggris, doktor (S3) Manajemen Sumberdaya Perairan di Universitas Diponegoro. Beliau pernah menjabat sebagai kepala Pusat Penelitian LPPM Universitas Diponegoro tahun 2010-2015 dan juga mendapatkan berbagai penghargaan Satya Lancana Karya Satya 30 tahun oleh Presiden RI, Best Excellent paper International tahun 2012 dan Dosen berprestasi I Tk FPIK Universitas Diponegoro tahun 2009 dan 2011, seta Dosen berprestasi III Tk UNDIP tahun 2009. Saat ini beliau berkontribusi aktif dalam organisasi MPHPI sebagai Koordinator wilayah Jawa Tengah, ISPIKANI sebagai Koordinator Bidang Advokasi dan Penyuluhan.
Selamat dan sukses atas pengukuhan Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro dan atas capaian dan prestasi yang telah diperoleh. Semoga Amanah, ilmu bermanfaat dan senantiasa menjadi tauladan bagi generasi penerus.